Tangkap Fahmi Herbal Bergemuruh di Twitter

Hybernasi.com –Trending. Sejak semalam (8/1/2022), langit Twitter bergemuruh. Seorang pengguna Twitter @FahmiHerbal mencuitkan cuitan hasutan bernada SARA secara berulang.

Pengguna Twitter yang lain segera merespons cuitan tersebut dengan menjadikan akun @FahmiHerbal sebagai trending topics.

Maka, sejak semalam, #tangkapFahmiHerbal terus memuncaki daftar trending di Tanah Air. Sekurangnya dalam sebulan belakangan, tagar ini termasuk yang paling awet, yang bertahan di puncak trending hingga lebih dari 24 jam.

Di sisi lain, trending-nya @FahmiHerbal seperti mengorek lebam cedera kemanusiaan dalam tahun-tahun politik elektoral belakangan. Kebencian terhadap suku tertentu pun menganga kembali. Terbukti, sejak naiknya @FahmiHerbal ke puncak trending topics, #yaman juga bertengger tak jauh dari @FahmiHerbal. Kedua trending topics ini tentu menandai suatu jalinan kebencian yang saling terikat satu dengan yang lain.

Siapakah Fahmi Herbal?

Dengan hidung yang mancung dan wajah berparas Timur Tengah, orang tak akan kesulitan untuk mengetahui siapa pemilik akun @Fahmiherbal.

Fahmi Herbal bernama asli Fahmi Alkatiri. Penyematan fam “Alkatiri” di belakang namanya mengisaratkan bahwa dia merupakan warga keturunan, sebagaimana penyematan “Syihab/Syahab”, “Algadri”, “Bafaqih” pada beberapa tokoh atau individu yang kerap kita dengar dan baca di beberapa kanal media.

Dia tercatat sebagai warga kota Batu, Malang. Dia perprofesi sebagai penjual jamu-jamu herbal.

Lawan Rasisme!

Belum lama ini, “perang otot” antara “Habib Kribo” melawan Haikal Hasan sempat ramai diperbincangkan warganet di Twitter. Video berdurasi pendek berisi sanggahan live habib Krebo kepada Haikal Hasan diretwit sampai ratusan kali.

Dan, yang paling hot adalah soal Bahar bin Smith: masuk penjara karena tersandung kasus kekerasan fisik berbalut agama, lalu masuk lagi karena kasus yang nyaris serupa.

Kekerasan berbalut SARA menjadi isu yang terus berpotensi menyulut konflik horizontal di negeri ini. Kasus SARA menjadi api dalam sekam yang siap membara tiap kali ada yang menyulut. Dan berdasarkan pengalaman berbagai konflik horizontal berbalut SARA, penyulutnya bisa datang dari kelompok-kelompok etnik dan agama dalam masyarakat, juga dari orang per orang.

Fahmi Alkatiri, dalam hal ini, tidak mewakili kecenderungan kelompok tertentu. Dia adalah “pemain tunggal”.

Rasialisme tidak boleh hidup di negeri ini. Siapa pun saja yang hendak memanfaatkan kecenderungan primordial ini untuk dijadikan tunggangan, apalagi tunggangan politik, harus segera ditenggelamkan. Mereka tak boleh mendapatkan izin publik untuk bersuara lebih lantang jika Republik ini kita kehendaki agar tegak sampai anak cucu.

Fahmi Alkatiri pasti bukan kali ini saja memainkan isu SARA ke tengah ruang publik. Kalau saja baru hari ini cuitan Fahmi Alkatiri bocor dan mendapatkan kecaman publik, itu pasti karena dia menghendaki.

Bukan begitu?

/Share on facebook Tweet on twitter