Hybernasi.com –Penelitian Kualitatif. Di dalam buku-buku rujukan tentang metode penelitian sosial, penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang memanfaatkan metodologi riset ilmiah dengan tujuan untuk mendeskripsikan data. Sedangkan data yang dimaksud adalah data yang diperoleh peneliti dari narasumber, baik data lisan maupun tulisan. Lalu, bagaimanakah seharusnya kaidah dan sistematika penulisan proposal penelitian kualitatif ini? Berikut Hybernasi memberikan uraiannya.
Secara umum, penelitian kualitatif berlaku dan lebih banyak diterapkan dalam bidang penelitian sosial. Namun, tentu saja pendekatan kualitatif tersebut tidak mutlak dan identik dengan penelitian sosial. Dalam studi-studi sosial tertentu, metode kuantitatif juga masih relevan digunakan.
Pertanyaan menarik yang dapat diajukan, kemudian: kenapa pendekatan kualitatif lebih populer dalam kalangan peneliti sosial? Tak lain karena realitas kehidupan sosial dianggap sebagai obyek penelitian dengan tingkat ketidaktetapan variabel yang tinggi. Itu sebabnya, peneliti dipaksa untuk menafsir dan menginterpreatsikan sendiri data yang mereka peroleh. Dengan demikian, peneliti sosial sebetulnya bukan seorang yang mengambil jarak dengan berbagai data di hadapannya, melainkan –kadangkala- bertindak sebagai seorang yang mesti terlibat secara penuh dengan obyek penelitiannya.
Untuk itu pula, peneliti mestilah berbekal asumsi. Maksudnya, terhadap obyek/data penelitiannya, seorang peneliti sosial sudah memiliki bekal pengetahuan mengenai peristiwa, kepercayaan, fenomena, dinamika sosial, persepsi sekelompok orang, atau persepsi individu masyarakat terhadap sesuatu.
Akar Kesejarahan Penelitian Kualitatif
Pada awal abad ke-20 (persisnya antara tahun 1920-1930), para ahli ilmu sosial mazhab Chicago mulai terdorong untuk menggunakan metodologi riset kualitatif. Sedangkan nyaris berada dalam masa bersamaan, begawan antropologi semisal Radcliffe-Brown, Evans-Pritchard, dan Malinowski juga mulai memperkenalkan field reseach methodology (metodologi penelitian lapangan) yang berbasis pada penelitian kebudayaan dan adat-istiadat.
Penyemaian metode dan teori di abad tersebut membawa sejumlah pembaharuan dalam bidang penelitian humaniora, dengan misalnya mulai diperkenalkannya metode penelitian yang kelak dijadikan basis bagi penelitian kualitatif, seperti;
- Interpretative Research,
- Phenomenological Reasearch, dan
- Naturalistic Research.
Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Metode Penelitian Kualitatif
Sebagaimana disinggung di muka bahwa penelitian kualitatif lebih memberikan tekanan kepada intrepretasi/penafsiran peneliti atas data atau obyek penelitiannya. Maka, metode penelitian kualitatif berkecenderungan berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.
Itu sebabnya pula, penelitian kualitatif lebih sering digunakan untuk mengamati perilaku, sikap, dan kecenderungan keseharian dari individu atau masyarakat pada suatu masa dan pada lokasi yang spesifik. Dengan kata lain, jika perilaku individu dan masyarakat tersebut berubah, maka berubah pula desain metodologis dan pendekatan yang dipakai.
Karena penelitian kualitatif yang serba memakai kacamata interpretasi inilah yang membedakan secara diametral dengan penelitian kuantitatif.
Metode Penelitian Kuantitatif
Pada penelitian kuantitatif, seorang peneliti akan melihat obyek amatan sebagai sesuatu yang kaku, dan oleh sebab itu obyek tersebut dianggap bisa diukur dan diprediksi secara obyektif. Maka, pada penelitian kuantitatif seorang peneliti akan menggunakan instrumen statistik untuk menganalisis obyek penelitiannya. Peneliti menganggap bahwa hanya statistik yang mampu melihat berbagai pola pada obyek amatan secara reliabel dan valid.
Dengan begitu, riset kuantitatif diharapkan dapat mendeskripsikan obyek amatan secara riil sebagaimana kondisi sesungguhnya. Oleh karena riset kuantitatif yang demikian, riset tersebut umumnya bertujuan untuk;
- Menguji teori,
- Membuat prediksi dan generalisasi,
- Menguji hipotesis,
- Mendeskripsikan fakta,
- Menunjukkan relasi antarvariabel,
- Menemukan teori baru
Upaya Integrasi
Dalam perkembangan termutakhir, terdapat usaha di kalangan para peneliti untuk mengitegrasikan kedua pendekatan di atas. Tujuannya adalah agar penelitian tidak cenderung seperti sesuatu yang keras dan kaku, namun juga pada saat bersamaan tidak terlampau terjebak ke dalam subyektivitas peneliti.
Dengan kata lain, jika pada metode riset kuantitatif peneliti cenderung melihat obyek amatan dan obyek penelitian sebagai sesuatu yang padat, maka penelitian kualitatif melihat obyek tersebut sebagai sesuatu yang lunak. Upaya integrasi kedua kecenderungan dalam penelitian ilmu sosial ini akan memprodukasi hasil-hasil penelitian yang tetap berpegang teguh pada objektivitas, namun dengan deskripsi yang menarik minat orang untuk membacanya.
Sistematika Penulisan Proposal
Secara umum, sistematika penulisan proposal terbagi ke dalam tiga bagian, yakni; bagian awal, isi, dan bagian akhir.
Bagian Awal Proposal
- Sampul
- Halaman Judul
- Halaman Persetujuan
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
Bagian Isi Proposal
- Bab I (Pendahuluan)
- Bab II (Kajian Teori/Pustaka)
- Bab III (Metodologi Penelitian)
Bagian Akhir Proposal
- Daftar Pustaka
- Lampiran
Sistematika Penulisan Proposal Penelitian Kualitatif
Sebagaimana dipaparkan di depan bahwa terdapat perbedaan dalam penggunaan metode antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif, maka perbedaan tersebut dapat dilihat pada bagian bab 2 dan bab 3.
1. BAB I (PENDAHULUAN)
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Batasan Penelitian
- Definisi Istilah
2. BAB II (KAJIAN PUSTAKA)
- Landasan Teori
- Penelitian yang Relevan
- Kerangka Berpikir
3. BAB III (METODE PENELITIAN)
- Jenis Penelitian
- Subjek Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Instrumen Penelitian
- Teknik Analisis Data
- Prosedur Penelitian
- Pengujian Keabsahan Data
Sistematika Penulisan Proposal Penelitian Kuantitatif
1. BAB I (PENDAHULUAN)
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Batasan Penelitian
- Definisi Istilah
2. BAB II (KAJIAN PUSTAKA)
- Landasan Teori
- Penelitian yang Relevan
- Kerangka Berpikir
- Hipotesis Penelitian
3. BAB III (METODE PENELITIAN)
- Jenis dan Desain Penelitian
- Subjek Penelitian
- Definisi Operasional Variabel
- Teknik Pengumpulan Data
- Instrumen Penelitian
- Teknik Analisis Data
- Prosedur Penelitian
Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah daftar referensi atau rujukan yang diacu oleh peneliti untuk memperkuat gagasan dalam penulisan proposal.
Semua daftar rujukan atau acuan tersebut harus peneliti cantumkan dengan cermat dan teliti di dalam tubuh proposal. Rujukan tidak harus berupa buku atau majalah ilmiah, melainkan pula dokumen-dokumen lain yang erat-terkait dan dikutip oleh peneliti dalam proposal penelitiannya.
Penulisan daftar pustaka pun kini dapat memanfaatkan software seperti Mendeley atau Reference Management Software lain yang dibasiskan kepada metode penulisan APA (American Psychology Association), atau APA Style.
Baca juga: Sistematika Penulisan Karya Ilmiah yang Benar
Akhirul Kata
Sistematika Penulisan Proposal Penelitian Kuantitatif dan Kuantitatif dalam paparan Hybernasi ini mengacu kepada sistematika penulisan proposal yang paling populer dan paling banyak digunakan oleh perguruan-perguruan tinggi di Tanah Air.
Dengan kata lain, jika lembaga atau perguruan tinggi Anda memiliki konsep penulisan yang berbeda, tentu Anda disarankan untuk mengikuti pola tersebut. Demikian. Semoga bermanfaat!
metode penelitian metode penelitian kualitatif penelitian penelitian kualitatif penulisan penulisan proposal penulisan proposal penelitian proposal penelitian proposal penelitian kualitatif sistematika penulisan sistematika penulisan proposal