Perbedaan Sastra Kanon dan Sastra Populer

265 views

Hybernasi.com -Karya Sastra. Perdebatan seputar karya sastra telah berlangsung sejak berabad silam. Yakni, kenapa sebuah karya dikelompokkan ke dalam sastra kanon, sementara yang lain adalah sastra populer. Agaknya, perdebatan ini akan terus berlangsung selama karya sastra terus diproduksi, dan pembacanya terus menantikan karya-karya terbaru dari penulis-penulis favoritnya masing-masing. Artikel ini akan membahas perbedaan sastra kanon dan sastra popular berdasarkan beberapa kategori yang selama ini dipakai oleh para kritikus untuk memasukkan mana saja karya sastra kanon dan mana saja yang termasuk populer.

 

Perbedaan Sastra Kanon dan Sastra Populer

 

A. Pengertian Sastra Kanon dan Sastra Populer

Dalam dunia sastra, terdapat dua kategori yang sering menjadi perbincangan, yaitu sastra kanon dan sastra populer. Sastra kanon merujuk pada karya-karya sastra yang dianggap sebagai karya klasik, memiliki pengakuan yang luas dari kalangan akademisi, dan dianggap memiliki nilai literer yang tinggi. Di sisi lain, sastra populer adalah karya-karya sastra yang lebih dikenal secara luas oleh masyarakat umum, memiliki popularitas yang tinggi, dan biasanya mengusung tema-tema yang lebih menghibur. Dalam artikel ini, kita akan melihat perbedaan antara sastra kanon dan sastra populer serta bagaimana kedua kategori tersebut berpengaruh terhadap pembaca dan nilai sastra secara keseluruhan.

 

B. Perbedaan dalam Pengertian dan Pengakuan

Perbedaan pertama antara sastra kanon dan sastra populer terletak pada pengertian dan pengakuan karya-karya tersebut. Sastra kanon merujuk pada karya-karya sastra yang dianggap penting dan memiliki nilai sastra yang tinggi. Karya-karya sastra kanon ini biasanya diakui oleh para kritikus sastra dan dianggap sebagai patokan dalam dunia sastra. Mereka sering menjadi bahan bacaan dalam program-program pendidikan dan dijadikan acuan dalam analisis sastra.

 

Di sisi lain, sastra populer adalah karya-karya sastra yang lebih banyak dikenal oleh masyarakat umum. Mereka cenderung memiliki popularitas yang tinggi dan diakui oleh pembaca massa. Meskipun tidak selalu dianggap sebagai karya yang memiliki nilai sastra tinggi, sastra populer mampu menarik perhatian pembaca dengan cerita yang menarik, bahasa yang mudah dipahami, dan tema yang menghibur. Contoh karya sastra populer antara lain novel-novel bestseller, novel grafis, dan buku-buku dengan genre yang sedang tren.

 

C. Sejarah dan Perkembangan Sastra Kanon dan Sastra Populer

Sejarah sastra kanon dapat ditelusuri jauh ke masa lalu, di mana karya-karya klasik seperti epik kuno, tragedi Yunani, dan karya-karya sastra dari berbagai budaya memiliki tempat yang kuat dalam kanon sastra. Karya-karya ini diakui karena keindahan estetika, kekuatan naratif, serta kontribusinya terhadap perkembangan sastra dan budaya. Namun, pada beberapa periode, sastra kanon juga menghadapi perubahan dan kritik terhadap eksklusivitasnya.

 

Sementara itu, sastra populer berkembang seiring dengan perubahan sosial dan teknologi. Dalam sejarahnya, sastra populer telah mengambil bentuk yang berbeda-beda, mulai dari cerita rakyat dan legenda hingga novel-novel serial masa kini. Perkembangan media dan teknologi, seperti film, televisi, dan internet, juga berdampak pada popularitas sastra populer.

 

D. Perbedaan dalam Penilaian Kritis dan Relevansi Sosial

Perbedaan selanjutnya antara sastra kanon dan sastra populer terletak pada penilaian kritis dan relevansi sosial. Sastra kanon sering kali menjadi fokus penilaian kritis oleh para akademisi dan kritikus sastra. Karya-karya kanon ini dianalisis secara mendalam dari berbagai sudut pandang, termasuk aspek struktural, tema, gaya penulisan, dan konteks sejarah. Penilaian kritis ini membantu memahami makna mendalam yang terkandung dalam karya-karya tersebut dan mengapresiasi nilai estetika yang tinggi.

 

Di sisi lain, sastra populer sering kali kurang mendapatkan penilaian kritis yang serius atau bahkan dianggap sebelah mata oleh kalangan akademisi. Karena fokusnya yang lebih pada hiburan dan kepuasan pembaca, karya-karya sastra populer cenderung tidak mendapatkan analisis mendalam yang sama seperti karya-karya kanon. Namun, hal ini tidak berarti bahwa sastra populer tidak memiliki relevansi sosial. Karya-karya populer sering kali mencerminkan kondisi sosial, budaya, dan isu-isu yang dihadapi oleh masyarakat pada saat itu. Mereka juga dapat memengaruhi persepsi dan pemikiran pembaca secara luas.

 

1. Perbedaan dalam Pembaca dan Dampak Budaya

Perbedaan terakhir yang signifikan antara sastra kanon dan sastra populer terletak pada pembaca dan dampak budaya yang dihasilkan. Sastra kanon umumnya ditujukan kepada pembaca intelektual yang memiliki minat dalam karya sastra yang kompleks dan berbobot. Pembaca ini cenderung mencari pengalaman membaca yang mendalam, menganalisis karya secara kritis, dan menikmati eksplorasi tema dan gaya penulisan yang rumit. Mereka sering kali berpartisipasi dalam diskusi sastra dan memperdalam pemahaman mereka melalui bacaan tambahan dan penelitian.

 

Di sisi lain, sastra populer ditujukan kepada pembaca massa yang mencari hiburan dan kesenangan dalam membaca. Karya-karya populer memiliki daya tarik yang lebih luas dan dapat menjangkau pembaca yang tidak memiliki minat khusus dalam sastra. Pembaca populer lebih mungkin menjadi pembaca pasif yang hanya menikmati cerita tanpa menganalisis secara mendalam. Namun, ini tidak berarti bahwa pembaca populer tidak memberikan kontribusi atau dampak yang signifikan. Sastra populer mampu menjangkau audiens yang lebih luas, menginspirasi penggemar, dan menciptakan tren budaya yang berdampak pada industri kreatif secara keseluruhan.

 

2. Relevansi dan Keberagaman Tema

Salah satu aspek penting dalam perbedaan sastra kanon dan sastra populer adalah keberagaman tema yang diangkat. Sastra kanon cenderung mengeksplorasi tema-tema yang mendalam, kompleks, dan universal. Mereka mengangkat isu-isu filosofis, moral, politik, dan psikologis yang melib ibatkan pembaca dalam refleksi diri dan mendorong pemikiran kritis. Contohnya adalah karya-karya Shakespeare yang membahas tentang cinta, kekuasaan, konflik moral, dan kondisi manusia.

 

Di sisi lain, sastra populer cenderung mengusung tema-tema yang lebih ringan dan menghibur. Mereka mungkin lebih fokus pada cerita romantis, petualangan, fantasi, atau humor. Sastra populer memiliki tujuan utama untuk menghibur pembaca dan memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan. Contoh karya sastra populer termasuk novel-novel roman, novel remaja, atau buku-buku fiksi populer yang menawarkan pelarian dari kehidupan sehari-hari.

 

3. Perbedaan dalam Kreativitas dan Komersialisasi

Perbedaan penting lainnya antara sastra kanon dan sastra populer terletak pada tingkat kreativitas dan komersialisasi. Sastra kanon sering kali menunjukkan kreativitas yang tinggi dalam penggunaan bahasa, struktur narasi yang kompleks, dan eksplorasi gaya penulisan yang inovatif. Karya-karya kanon ini sering kali dianggap sebagai karya seni yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Mereka lebih cenderung didorong oleh motivasi artistik daripada komersial.

 

Di sisi lain, sastra populer sering kali mengutamakan komersialisasi dan daya jual. Karya-karya populer cenderung mengikuti tren pasar dan mencoba untuk mencapai popularitas yang lebih luas. Mereka mungkin menggunakan gaya penulisan yang lebih sederhana dan lebih mudah dipahami oleh pembaca massa. Faktor komersial dan keinginan untuk mencapai keuntungan ekonomi dapat mempengaruhi kreativitas dan kebebasan penulis dalam mengeksplorasi ide-ide baru.

 

4. Warisan Sastra dan Nilai Literer

Keduanya, sastra kanon dan sastra populer, memiliki peran penting dalam warisan sastra dan nilai literer. Sastra kanon membentuk dasar sastra dan menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan budaya. Karya-karya kanon sering kali dianggap sebagai warisan budaya yang berharga, mewakili masa-masa penting dalam perkembangan sastra. Mereka memberikan pandangan mendalam tentang kondisi manusia, kehidupan sosial, dan perenungan filosofis. Nilai literer dari karya-karya kanon tidak bisa dipungkiri, karena mereka menjadi acuan bagi karya-karya sastra selanjutnya.

 

Sementara itu, sastra populer memiliki peran penting dalam menghidupkan minat membaca dan menjaga keberlanjutan sastra. Karya-karya populer dapat menarik pembaca yang awalnya tidak tertarik dalam sastra, membantu mereka memperluas wawasan, dan menciptakan basis pembaca yang lebih luas. Sastra populer juga berkontribusi pada pengembangan industri sastra dan menghasilkan nilai ekonomi yang signifikan. Meskipun mungkin kurang dihargai dalam penilaian literer, sastra populer memberikan aksesibilitas kepada sastra bagi banyak orang dan memainkan peran penting dalam mempertahankan minat membaca serta keberlanjutan industri sastra.

 

Baca juga: Bagaimana Ciri Ciri Puisi secara Umum?

 

Akhirul Kata

Dalam kesimpulan, perbedaan antara sastra kanon dan sastra populer mencakup pengertian dan pengakuan, penilaian kritis, relevansi sosial, pembaca dan dampak budaya, keberagaman tema, kreativitas, komersialisasi, serta warisan sastra dan nilai literer. Sastra kanon dianggap sebagai karya-karya sastra klasik yang memiliki nilai literer yang tinggi dan diakui oleh kalangan akademisi, sementara sastra populer lebih dikenal secara luas oleh masyarakat umum dan mengusung tema-tema yang lebih menghibur.

 

Meskipun keduanya memiliki perbedaan dalam penilaian dan pengaruhnya, baik sastra kanon maupun sastra populer memiliki peran penting dalam mempengaruhi pembaca dan memperkaya dunia sastra. Sastra kanon membentuk dasar sastra dan mewakili nilai-nilai budaya yang mendalam, sedangkan sastra populer memainkan peran dalam menjaga minat membaca, menciptakan popularitas, dan menyediakan hiburan bagi pembaca massa. Penting untuk menghargai kedua bentuk sastra ini karena keduanya memiliki kontribusi yang berarti dalam dunia sastra yang luas.

karya karya sastra sastra sastra kanon sastra kanon dan sastra populer sastra populer

Related Post

Leave a reply