7 Peninggalan Dinasti Mughal yang Diakui sebagai Warisan Dunia

1589 views

Hybernasi.com. –Dinasti Mughal. Sebelum abad ke-19 memasuki paruh keduanya, India sangat lekat dengan Islam. Bahkan, lewat kesultanan Mughal –dibaca juga: Mogul- Islam memuncaki capaian tertingginya di negeri sungai Gangga ini. Dengan luas wilayah kekuasaan yang membentang dari Bangladesh, Pakistan, Afganistan, hingga India, dinasti Mughal disebut-sebut sebagai salah satu pusat peradaban dunia, dengan kekuatan ekonomi, politik, dan kebudayaan yang amat dahsyat. Lalu apa saja peninggalannya yang terwarisi hingga di masa kini? inilah beberapa peninggalan dinasti Mughal yang diakui sebagai warisan dunia.

Peninggalan Dinasti Mughal

Dinasti atau kerajaan Mughal didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Barbur (kerap pula hanya disebut sebagai Zahiruddin Barbur), putra Umar Sheikh Mirza (penguasa Ferghana di masanya), pada awal abad ke-15. Dari silsilah ibunda, Zahiruddin merupakan cicit penguasa Mongolia termasyhur, Gengis Khan, lewat jalur Timur Lenk. Umar Sheikh menikahi ratu Qutlugh Nigar Khanum, ibunda Zahiruddin, yang tak lain merupakan cucu dari penguasa Mongolia tersebut.

Dinasti Mughal mencapai puncak kejayaan di masa pemerintahan sultan Jalaluddin Akbar, yang memerintah Mughal selama lebih-kurang 50 tahun (1556-1605 M). Di masa kesultanan Jalaluddin Akbar ini Mughal menjelma salah satu kekuatan ekonomi terpenting di akhir ke-15 dan awal fajar abad ke-16. Dan kemajuan itu tidak hanya ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang menjulang, Mughal juga dicatat sejarawan sebagai kiblat politik, pendidikan, seni arsitektur, kebudayaan, serta keagamaan. Selain itu, sultan Jalaluddin sendiri secara personal dikenal sebagai pribadi yang egaliter dan humanis.

Setelah 50 tahun dinasti Mughal mencicipi puncak kedigdayaan, perlahan namun pasti ia goyah dan lalu tersungkur. Banyak yang menengarai, para penerus sultan Jalaluddin terlalu terbuai dengan berbagai capaian sehingga mereka tidak bisa mengembangkan warisan-warisan leluhurnya sendiri. Akhirnya, memasuki gerbang pertengahan ke-19, kesultanan Mughal secara resmi dinyatakan bangkrut dan bubar.

Namun, tentu beberapa peninggalan dinasti Mughal masih tegak hingga kini. Beberapa di antaranya bahkan diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia yang harus dipertahankan dan dilestarikan.

 

7 Peninggalan Dinasti Mughal

7 peninggalan dinasti Mughal di bawah ini merupakan warisan daulah Islamiyah termasyhur yang pernah berkibar di daratan semenjung Asia Tengah, dan merupakan jujugan wisata paling populer terkait dengan dinasti tersebut hingga kini.

 

1. Taj Mahal di India

taj mahal

Sebagai sebuah karya monumental dalam seni arsitektur yang sebagian besarnya dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia, tentu pembangunan istana Taj Mahal memakan waktu yang tidak sebentar. Pembangunan Taj Mahal berkisar antara tahun 1632-1653, dengan melibatkan pekerja tak kurang dari 20 ribu.

Bangunan yang terletak di sini selatan sungai Yamuna ini merupakan monumen sejarah yang menandai keagungan cinta antara Sultan Shah Jahan dengan permaisurinya, Mumtaz Mahal. Dengan kata lain, bangunan megah yang dilapisi marmer putih dan dilengkapi dengan kompleks penginapan dan masjid tersebut adalah istana pemakaman khusus permaisuri Mumtaz Mahal. Kompleks pemakaman ini kemudian lebih dikenal dengan sebutan Taj Mahal (mutiara istana).

Jika Anda berencana travelling ke India dan mengunjungi Taj Mahal, turis asing harus membayar karcis masuk sebesar INR 1.000. Taj Mahal dibuka sepanjang pekan.

 

2. Taman Babur di Afganistan

taman babur

Taman Babur (Bagh-e-Babur) adalah green space (lahan terbuka hijau) seluas 11 hektar di jantung Afganistan, yakni di kota Kabul. Sesuai dengan namanya, Taman Babur diprakarsai dan dibuka oleh pendiri dinasti Mughal sendiri, Kaisar Zahiruddin Muhammad Babur.

Pembukaan Taman Babur semula dimaksudkan sebagai taman rekreasi dan wisata, yang juga dipadukan dengan tempat persemayaman keluarga kaisar. Selanjutnya, ia berkembang menjadi kompleks pemukiman untuk para tamu kaisar, khususnya dalam acara-acara kekaisaran yang diselenggarakan pada musim panas.

Taman Babur sempat tergerus pasca dinasti Mughal kehilangan pengaruh di Kabul. Namun, sejak Amir Abdur Rahman Khan memegang kendali Afganistan pada awal abad ke-19, Taman Kabul kembali dibangun. Kini, Taman Babur telah menjelma sebagai salah satu situs dan tujuan wisata terpenting di Afganistan yang terus dipermak.

 

3. Benteng Lalbagh di Bangladesh

benteng lalbagh

Benteng Lalbagh adalah situs bangunan benteng di masa kekaisaran Muhammad Azam Shah yang pengerjaannya terbengkalai. Benteng Lalbagh terus bertahan keterbengkalaiannya hingga di masa kekuasaan kaisar Shaista Khan, putra Muhammad Azam Shah, di abad ke-17.

Benteng Lalbagh terletak di ujung barat daya Dhaka, Bangladesh. Struktur bangunannya dianggap sebagai penjelmaan persenyawaan dari tiga model struktur bangunan, yakni Diwan-i-Aam, masjid, dan makam Bibi Pari. Di masa kekaisaran Shaista Khan, kompleks bangunan ini pernah ditinggali keluarga kaisar dalam beberapa saat. Bahkan, terdapat kabar pula bahwa di dalamnya pernah dijadikan tempat penyekapan orang-orang dari Eropa.

Kini, Benteng Lalbagh menjadi salah satu destinasi wisata terpenting di Bangladesh.

 

4. Benteng Agra di India

benteng agra

Benteng Agra (ada pula yang menyebutnya dengan Benteng Merah Agra atau Lal Qila) adalah kota bertembok yang terletak di arah barat laut Taj Mahal. Jarak dari Taj Mahal sekitar 2,5 KM. Benteng Agra menjadi penting dalam masa kekuasaan dinasti Mughal, karena di dalam benteng tersebut sebagian besar kaisar termasyhur tinggal dan harta kekayaan Mughal disimpan.

Benteng Agra dibangun oleh kaisar Jalaluddin Akbar pada 1573, saat Mughal tengah kuat-kuatnya. Luasnya mencapai 3,8 ribu persegi, dengan mempekerjakan sekitar 4 ribu tenaga manusia, dan memakan waktu selama 8 tahun. Benteng ini didirikan dengan struktur bangunan yang memesonakan misalnya Khas Mahal (Ruang Kaisar), Machchhi Bhawan (Kolam Ikan), Jahangir Mahal (Ruang wanita), Diwan-i-Am (Aula), Diwan-i-Khass (Ruang Tamu Kehormatan), dan Masjid Moti.

Kini, Benteng Agra telah diumumkan UNESCO sebagai cagar budaya dunia yang harus dirawat dan dilestarikan secara bersama-sama.

 

5. Benteng Lahore di Pakistan

benteng lahore

Benteng Lahore, sebuah tembok kokoh yang nyaris tak dapat ditembus peluru ini, dibabat oleh kaisar Jalaluddin Akbar pada 1566. Ia berdiri megah di atas sebuah lahan seluas 20 hektar yang terletak di kota Lahore, Pakistan.

Benteng Lahore mengalami beberapa kali peremajaan, khususnya di abad ke-17, di mana dinasti Mughal sedang berada di puncak kedigdayaannya. Di dalamnya, terdapat sekitar 21 situs monumen. Uniknya, berdasarkan temuan beberapa sejarawan, batu material pembangun benteng diyakini berasal dari bebatuan bata lumpur di abad ke-11.

Dinasti Shah Jahan menambahkan sentuhan arsitektural Persia, dan kaisar Aurangzeb (kaisar terakhir dinasti Mughal) menambahkan Benteng Alamgiri yang ikonik dan menawan. Lalu, UNESCO menasbihkan Benteng Lahore sebagai cagar budaya warisan dunia pada 1981.

 

6. Benteng Merah di India

benteng merah

Benteng Merah (dikenal juga sebagai Red Fort dan Lal Qila) dibangun oleh Kaisar Shah Jahan pada 1638. Benteng Merah menandai perpindahan pusat pemerintahan Mughal ke Delhi. Di Delhi, Shah Jahan mendirikan kota baru yang dinamai Shahjahanabad. Sebelum pindah, pusat pemerintahan Mughal adalah Agra.

Di dalam benteng yang dibangun selama 10 tahun ini terdapat beberapa bangunan utama seperti tempat beribadah, paviliun, pasar, juga istana raja dan para selirnya. Jalanan di dalam benteng digambarkan sangat lebar dan membentang dengan kokoh. Benteng ini tersusun oleh material pasir berwarna merah, yang oleh karenanya populer dengan sebutan Benteng Merah. Panjang benteng lebih-kurang 2,5 KM, dengan tinggi yang bervariasi antara 16-33 meter, dan dikelilingi sejumlah 14 gerbang.

 

7. Benteng Allahabad di India

benteng allahabad

Tidak banyak yang bisa digali dari kota tua peninggalan dan bekas pusat kekuasaan dinasti Mughal yang telah berganti nama ini. Allahabad telah berganti nama menjadi Prayagraj, dan nyaris tidak terdengar lagi sejarah 300 tahun kegemilangan Mughal dari kota ini.

Pergantian nama kepada kota yang terletak di utara Uttar Pradesh ini terjadi di tahun 2018. Ini agaknya tak lepas dari kebijakan partai penguasa yang hendak memberangus semua warisan yang berbau Islam. Tak pelak, perubahan banyak nama kota yang kearab-araban memantik reaksi dari berbagai kalangan. Tindakan partai penguasa India ini pun menjadi bahan perbincangan warga dunia hingga akhir 2018 silam.

 

Baca juga: 9 Kolam Renang paling Angker dan Menyeramkan di Dunia

 

Akhirul Kata

Peninggalan Dinasti Mughal adalah warisan dan kekayaan dunia. Setiap orang yang melek dan sadar sejarah harus mengambil andil dalam usaha pelestarian dan perawatan warisan tersebut. Jika tidak, banyak kekayaan dan warisan masa lalu akan terusir begitu saja tanpa membekaskan legacy apapun kepada generasi setelahnya.

Semoga bermanfaat!

benteng agra benteng lalbagh benteng merah dinasti dinasti mughal mughal peninggalan dinasti mughal taj mahal taman babur

Related Post

Leave a reply