6 Desa Terindah di Jawa Timur yang Wajib Anda Kunjungi

desa terindah di jawa timur

Hybernasi.comSejak beberapa tahun belakangan, pergerakan perkembangan desa wisata di Indonesia beranjak naik. Desa-desa terus diberdayakan dan dikembangkan untuk menarik minat wisatawan agar dikunjungi. Hasilnya, beberapa desa di Jawa Timur –dengan memaksimalkan potensi masing-masing – berhasil mencapai kategori desa wisata terindah. Berikut ini Hybernasi akan berbagi informasi mengenai desa wisata dalam kategori desa terindah di Jawa Timur yang wajib Anda kunjungi.

 

A. Pendahuluan

Desa wisata adalah destinasi wisata dengan basis desa. Yakni, potensi desa dieksplorasi lalu disulap sedemikian rupa sehingga ia mampu menghadirkan keunikan yang khas. Wisatawan, di lain pihak, pun akhirnya memiliki beragam alternatif destinasi untuk dikunjungi.

Bagi desa yang telah berhasil mengeksplorasi lalu mampu merebut perhatian wisatawan, tentu ini menjadi berkah yang luar biasa. Beragam sektor penting lain dari usaha pengembangan desa mandiri pun turut merangkak naik, antara lain;

 

1. Sektor Ekonomi Warga

Beberapa tahun belakangan, dengan guyuran dana yang deras dari Pemerintah agar desa dapat berdikari, salah satunya tercapai melalui terobosan desa wisata.

Ya, keberhasilan wisata desa berdampak langsung pada ekonomi warga. Pada beberapa desa yang disebutkan di bawah ini memang menunjukkan hal tersebut. Yakni, terdapat hubungan yang signifikan antara keberhasilan desa memoles diri menjadi destinasi wisata dengan kemakmuran ekonomi warganya. Makin ramai sebuah desa dikunjungi wisatawan, makin besar pula manfaat ekonomi yang dirasakan masyarakat setempat.

 

2. Citra Desa

Keberhasilan menjadi dewa wisata juga ikut mengerek citra desa hingga level nasional, bahkan mancanegara. Dampaknya, desa mendapatkan perhatian berbagai pihak untuk turut andil bagi perkembangan lanjutan.

 

3. Peluang Investasi

Bukan rahasia bila secara umum investor lebih tertarik menanamkan modal di daerah perkotaan. Terdapat sekian faktor dan alasan di baliknya.

Namun, seiring kian banyaknya desa yang berlomba untuk meraih citra sebagai desa wisata, kesempatan investasi pun kian terbuka lebar. Investor tidak lagi diselimuti kegundahan dan keraguan akan kemacetan usaha. Sebab, sektor wisata desa ini dikelola oleh orang-orang desa setempat, dan umumnya mereka berpegang teguh pada integritas dan nilai-nilai lokal yang selama ini disangsikan oleh banyak investor.

Sedikitnya itulah gambaran nilai positif yang tumbuh bersama dengan kian banyaknya desa yang berkembang menjadi desa wisata. Nah, desa mana saja di Jawa Timur yang masuk kategori desa terindah dan wajib kunjung? Yuk, simak sampai habis paparan berikut ini.

 

B. 6 Desa Terindah di Jawa Timur

1. Desa Tamansari

Setidaknya sejak Abdullah Azwar Anas duduk di kursi bupati, branding Banyuwangi terus menggelembung di pentas nasional. Sejak kepemimpinan Azwar Anas, berbagai perhelatan kepariwisataan tingkat nasional (bahkan juga internasional) kerap diadakan di kabupaten yang bersebelahan dengan Bali ini.

Desa Tamansari termasuk desa yang sangat menonjol sebagai desa wisata, dengan keunikan yang menonjol.

Desa Tamansari terletak di kecamatan Licin, 24 KM ke arah barat dari pusat kota Banyuwangi. Desa ini dikenal masyarakat luas sebagai kampung/desa pintar (smart kampung). Penyematan Smart Kampung kepada desa Tamansari tak lepas dari usaha yang sungguh-sungguh dari pemerintah desa dan masyarakat untuk bekerja bersama membangun dan memanfaatkan potensi lokal yang dimiliki. Dan keberhasilan kerjasama ini membuahkan apa yang kemudian dikenal sebagai Smart Kampung.

Potensi Smart Kampung Desa Tamansari (https://jadesta.com/desa/22613)

 

a. Wisata Alam

Terdapat ikon Desa Tamansari yang dikenal masyarakat luas, bahkan hingga manca negara. Yakni, wisata Kawah Ijen. Siapa tak kenal dengan gunung Ijen (Ijen mount) yang di puncaknya terdapat belerang tersebut?

Selain Kawah Ijen, di Desa Tamansari juga terdapat Sendang Seruni (mata air pegunungan yang dikelola masyarakat setempat secara swadaya) dan Hutan Pinus. Dan kabarnya, menurut laman resmi desa, Desa Tamansari sedang menggarap Kampung Penambang dan Kampung Bunga, yang keduanya diproyeksikan sebagai destinasi wisata yang baru.

 

b. Wisata UMKM

Untuk produk desa yang berbasis pada UMKM, Desa Tamansari memiliki beberapa produk unggulan, antara lain; kebun kopi, warung Osing, peternakan sapi perah dan lebah madu, oleh-oleh produksi rumahan, dan homestay yang pengelolaannya didanai oleh Bumdes.

Sesuai dengan branding-nya yang Smart Kampung, maka masyarakat luas yang hendak berbelanja produk Desa Tamansari dapat dilakukan secara daring (online). Silakan ikuti tautan berikut bila tertarik berbelanja produk-produk Desa Tamansari.

 

c. Wisata Budaya/Tradisi

Untuk aspek wisata budaya/tradisi, Desa Tamansari memiliki wisata pencak silat, jaranan, dan balap kambing.

Khusus untuk balap kambing, acara ini biasanya diadakan hanya sekali dalam setahun. Yakni, diadakan bersamaan dengan perayaan hari jadi desa. Nah, bagi Anda yang tertarik dengan salah satu aspek kewisataan ini silakan cari-cari jadwal yang pas sehingga Anda tidak kehilangan momentum.

 

2. Desa Pujon Kidul

Kafe Sawah menjadi salah satu buruan para wisatawan yang kebetulan sedang atau memang merencanakan singgah di Malang. Kafe Sawah adalah produk desa wisata unggulan, yang memadukan antara polesan kemoderan dan kenaturalan alam.

Perpaduan itu kemudian melahirkan view yang mengagumkan, desa dengan tatapan masa depan yang jauh, dan sebagainya. Lalu, di manakah Kafe Sawah terletak?

Kafe Sawah adalah salah satu produk unggulan Desa Pujon Kidul, kabupaten Malang. Pujon Kidul sendiri terletak di sisi Barat Laut kota Malang, dengan perkiraan jarak sekitar 30 KM. Sekali pun berdampingan dengan kota Batu, Desa Pujon Kidul masuk dalam kawasan kabupaten Malang. Dan sejak beberapa tahun terakhir ini Desa Pujon Kidul kerap diidentikkan dengan Kafe Sawah.

Kenapa harus ke Café Sawah?

 

a. Bergumul dengan Alam

Dengan latar alam yang sudah dipoles sedemikian rupa, view Café Sawah menawari pengunjung suatu romatika back to nature.

Pengunjung bisa berleha-leha menghabiskan family time sambil menyantap makanan di dekat kawanan ikan yang sedang bermain, atau minum kopi sambil selonjoran kaki ke aliran air. Semua ini adalah fasilitas dari Café Sawah agar pengunjung dapat bergumul dengan alam.

 

b. Taman Bunga yang Menghampar

Malang terkenal dengan beragam taman bunganya yang beragam. Namun, Taman Bunga Pujon Kidul jelas harus dibedakan. Namun yang pasti, Anda hanya boleh menikmati bebunga tersebut, dan dilarang memetik atau mengambilnya.

 

c. Spot Fotografi yang Instagramable

Anak-anak muda yang suka beburu spot fotografi yang instagramable, ada baiknya Anda mencoba spot foto yang telah disediakan oleh desa wisata Desa Pujon Kidul. Dengan model desa wisata yang dikelola secara terintegrasi, Anda akan menemukan berbagai spot fotografi yang mungkin hanya khas Desa Pujon Kidul.

 

d. Spot The Roudh 78

Anda tidak perlu ke Texas untuk menemukan The Roudh 78. Datang saja ke Desa Wisata Pujon Kidul.

 

e. Horse Riding

Anda suka dengan riding? Desa Pujon Kidul tidak saja menyediakan kuda-kuda terbaik untuk Anda tunggangi, namun juga Anda akan menemukan sensasi horse riding dengan balutan udara dingin yang merayap hingga pori terdalam kulit Anda. Yap, Desa Pujon Kidul termasuk daerah terdingin di kabupaten Malang.

 

f. Going Hiking

Anda gemar mendaki? Cobalah sensasi pendakian di lereng-lereng gunung sekitaran Desa Pujon Kidul.

Tentu saja Café Sawah bukan satu-satunya produk Desa Pujon Kidul. Kafe Sawah hanyalah salah satu dari sekian produk unggulan, yang ketenarannya sudah melewati batas negara. Di samping Kafe Sawah, Masih banyak produk lain yang bisa Anda nikmati semisal untuk camping, petik sayur, pengelolaan susu dan bio-gas, peternakan, dan outbonding.

 

3. Kampung Wisata Kungkuk, Batu

Malang Raya –yang meliputi kabupaten Malang, kota Malang, dan kota Batu- seperti menjadi tanah surga yang menebarkan keindahan alam, mulai dari laut, gunung, air terjun, hingga kampungnya.

Kampung Wisata Kungkuk berada di jalan Semeru, kelurahan Punten, kec. Bumiaji, kota Batu. Kampung wisata ini diapit oleh gunung Panderman di selatan, dan gunung Arjuno di utara. Menurut penduduk setempat, Kapung Wisata Kungkuk telah dicanangkan sebagai kawasan desa wisata sejak 2009 silam.

Rihlah wisata apa saja yang ditawarkan?

 

a. Petik Jeruk Keprok

Salah satu budidaya primadona pertanian Kampung Wisata Kungkuk adalah budidaya jeruk keprok. Ya, jeruk keprok yang rasanya terkenal manis itu dapat Anda jumpai di sini. Dan apabila musim panen tiba, beberapa petani menyediakan lahannya untuk wisatawan petik.

Harga tiket masuknya sangat terjangkau bila dibandingkan dengan keleluasaan yang diberikan kepada wisatawan untuk memetik dan menikmati jeruk petikannya di lokasi. Bagi wisatawan yang hendak membawa pulang sebagai buah tangan, terdapat harga lain yang harus dibayarkan. Namun, sekali lagi, itu pun masih sangat terjangkau.

 

b. Peternakan Hewan

Ketika wisatawan memasuki kawasan kampung wisata ini, mereka akan disuguhi dengan aneka macam peternakan berbagai hewan; baik hewan sembelihan maupun hewan hias.

Jenis hewan yang diternak warga, antara lain sapi, kambing, dan kelinci.

Wisatawan tidak hanya dapat menikati suguhan pemandangan peternakan saja, namun juga dapat langsung menikmati olahan daging hewan-hewan tersebut di berbagai warung atau café yang tersebar di berbagai titik. Ada sate kelinci juga, lho!

 

c. Kolam Ikan

Nah, sembari Anda bersantai sambil menyantap berbagai sajian daging olahan, Anda pun dapat dapat menikmati pemandangan berbagai jenis ikan air tawar dalam ukuran jumbo pada kolam-kolam ikan di altar kafe.

Selain itu, bunga-bunga yang dipasang berderet di sepanjang lekukan jalan menambah suasana artistik tersendiri.

 

d. Outbonding

Keadaan geografis Kampung Wisata Kungkuk yang penuh kelokan, terjalan, dan lekukan memungkinkan Anda melakukan outbonding yang menyenangkan. Adrenalin Anda terpompa, sekaligus dahaga pada suasana asri pedesaan terobati.

Setelah sekian tahun berjalan, kini di sekitaran Kampung Wisata Kungkuk sudah berdiri beragam homestay dan vila. Tentu saja, fasilitas tersebut jadi penunjang kenyamanan wisatawan untuk menghabiskan waktu liburan.

 

4. Desa Guwoterus

Di antara sekian persamaan dengan sesama penyandang desa wisata, Desa Guwoterus menyimpan keunikan yang barangkali tak mudah didapati pada desa-desa lain mana pun di Negeri ini: Desa Sedekah. Apa maksudanya?

Desa Sedekah adalah desa wisata di mana penduduk desanya –atas inisiatif bersama- bergiat untuk menyisihkan sebagian penghasilan demi “kehidupan di alam baka”. Jadi, semua kegiatan perekonomian masyarakat desa Guwoterus tidak hanya dinafasi oleh tata nilai “perekonomian dunia”, melainkan juga akhirat.

Branding Desa Sedekah ini, dengan demikian, dapat dikatakan sebagai karya inovatif berbalut agama, namun justru dengan menghindari embel-embel berbau agama. Bisa jadi, inovasi tersebut tak lepas dari lokasi di mana desa Guwoterus terletak.

Ya, Desa Guwoterus terletak di kebupaten yang popluer dengan sebutan sebagai Bumi Wali: Tuban.

Salah satu wali termasyhur anggota Walisongo dan makamnya ada di Tuban adalah Sunan Bonang. Luas diketahui bahwa Sunan Bonang adalah wali yang dalam usaha mensyiarkan agama lebih menonjolkan nilai-nilai kebudayaan, tradisi, dan adat-istiadat lokal. Mungkin ini pula yang turut melatari kenapa Desa Guwoterus lebih memilih branding desa sedekah ketimbang branding yang lain.

Namun, menurut laman resmi kabupaten Tuban, desa sedekah tersebut tak lepas dari usaha membalikkan citra desa. Memang, desa ini sebelumnya dikenal masyarakat sekitar sebagai desa sarang penyamun, maling, dan lain-lain. Pendek kata, desa beraura gelap dan hitam.

Lalu, dibuat apa sajakah hasil sedekah masyarakat tersebut? Karena kemakmuran Desa Guwoterus tak lepas dari campur tangan Baznas kabupaten dan provinsi, maka hasil cicilan sedekah masyarakat itu disalurkan, antara lain, untuk pengentasan kemiskinan. Sangat inovatif, bukan?

Nah, di Desa Guwoterus sendiri, wisatawan sejatinya juga dapat menikmati menu wisata yang berhubungan dengan;

  1. Wisata Edukasi
  2. Offroad
  3. Penjelajahan Goa Putih
  4. Pemandian Air Terjun Ngelirip dan Sumber Air Krawak

Any way, bagi Anda yang terkesan dengan inovasi lalu berkehendak melakukan rihlan jasmaniah ke Desa Guwoterus, desa ini terletak di kecamatan Montong. Jaraknya sekira 27 KM dari kota Tuban.

 

5. Desa Kamiren Osing

Anda tentu sudah sangat familiar dengan suku asli Banyuwangi ini, bukan? Suku Osing/Using memang suku asli Banyuwangi, yang menurut sementara kalangan adalah bahwa suku tersebut merupakan pewaris genetik yang sah dari penghuni kejaraan Blambangan.

Sementara, Kamiren sendiri merupakan ruh atau vitalitas sejati dari kehidupan masyarakat Osing, yang berarti Kemroyok Mikul Rencana Nyata (hidup dalam kebersamaan dan kegotong-royongan).

Apa sih keunikan Desa Kamiren Osing?

 

a. Bahasa Osing

Ya, dengan menyebut nama suku Osing, Anda pun sebetulnya sudah menyebut jenis bahasa yang mereka gunakan: Bahasa Osing.

Sekalipun mereka menghuni pulau Jawa, namun tampaknya suku Osing tak terpengaruh oleh penaklukan-penaklukan berbagai kerajaan dari kawasan lain di pulau Jawa, yang pada akhirnya juga berbuntut pada kepunahan bahasa lokal. Suku Osing tetap tegak dengan identitas kebahasannya sendiri.

 

b. Tradisi Kesenian

Ketika Anda berwisata ke desa Kamiren, Anda akan menjumpai berbagai pertunjukan kesenian seperti Gandrung, Kuntulan, Barong, Jarak Kencak/Kincak (kuda menari), dan mocopatan (tradisi membaca lontar/teks kuno)

 

c. Hasil Pertanian

Ketika wisatawan menginjakkan kaki di gerbang desa, wisatawan akan disuguhi berderet-deret warung yang menjajakan hasil pertanian masyarakat Osing. Jika musim kopi, kopilah yang banyak dijajakan. Begitu pun di saat musim durian, dan lain-lain.

 

d. Rumah Pendukuk adalah sekaligus Guest House

Dengan model integrasi rumah penduduk yang difungsikan sebagai guest house, wisatawan akan bersentuhan dan berinteraksi dengan pendukuk Osing secara langsung dan lebih nyata. Dan bukankah itu sebetulnya yang diharapkan wisatawan saat berkunjung ke desa-desa wisata berbasis keunikan lokalitas?

 

6. Kampoeng Goenoeng

Keberadaan desa wisata Kampoeng Goeneong yang kabarnya berlokasi di desa Gunungsari, kec. Bumiaji ini, sekurangnya sampai artikel ini ditulis, belum ditemukan titik terang.

Persisnya, belum ada ulasan yang betul-betul kredibel yang dapat diuji kebenarannya bahwa desa wisata Kampoeng Goenoeng benar-benar ada. Untuk itu, ulasan mengenai destinasi wisata yang ini akan diturunkan manakala penelusuran Hybernasi membuahkan hasil. Lalu, bagaimanakah dengan banyaknya media yang mengulas dan seakan-akan tahu persis lokasinya? Hybernasi, sekali lagi, tidak bisa berandai-andai.

 

C. Penutup

Desa adalah denyut nadi ekomomi Republik. Jika desa terus diberdayakan dan dikembangkan, bukan tidak mungkin bahwa ke depan desa akan terus memainkan peranan yang lebih penting bagi sektor-sektor lain di luar wisata.

Demikian paparan desa terindah di Jawa Timur yang layak mendapatkan perhatian wisatawan. Semoga bermanfaat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *