2 dari 3 Aktor Laga Holywood ini adalah Ahli Bela Diri Indonesia

1459 views

Beberapa tahun belakangan, aksi-aksi memukau aktor laga Indonesia dalam beberapa film garapan Holywood kian sering kita saksikan di layar kaca. Talenta-talenta Indonesia ini pastilah menjadi kebanggaan bersama.

2 dari 3 Aktor Laga Holywood ini adalah Ahli Bela Diri IndonesiaTentu saja, untuk merambah Holywood bukan sesuatu yang mudah. Aktor-aktor Indonesia harus berkompetisi dengan berbagai talenta dari seluruh penjuru dunia. Tentu juga tidak cukup hanya berbekal pengalaman jam tayang tinggi di dalam negeri, namun kecapakan dalam akting, kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing, dan kemampuan menyerap pengetahuan baru dengan cepat dan tangkas.

Dengan begitu, Holywood menjadi semacam altar penasbihan seorang aktor. Kelayakan aktor untuk menyandang gelar aktor berbakat dan bertalenta dipertaruhkan di sini. Pasar Holywood dapat diandaikan sebagai dunia tertinggi dalam pasar perfilman global.

Berikut ini diberikan ulasan, siapa saja aktor laga Indonesia yang sudah menapak Holywood, dengan karir yang lapang di depan. Dengan kata lain, selain mereka penuh talenta, dari sisi umur mereka juga masih terbilang muda.

Maka, dapat dibayangkan, jika mereka terus berada dalam performa tertinggi, bukan tidak mungkin bahwa mereka akan terus berkarir di Holywood dalam waktu yang lama.

1. Joe Taslim

Aktor muda berparas rupawan ini bernama lengkap Johannes Taslim. Ia lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sangat sederhana di daerah Lorong Tunggal, Palembang, Sumatera Selatan.

Sebagai seorang yang berangkat dari keluarga sederhana, tak mudah bagi Joe Taslim untuk menembus jagat seni peran. Namun, kegigihan aktor kelahiran 23 Juni 1981 ini patut dijadikan teladan. Joe Taslim adalah satu dari sedikit aktor Indonesia yang mampu beradaptasi dengan dunia baru, secara nyaris sempurna.

Sebelum terjun ke dunia peran, Joe Taslim adalah peraih Medali Emas pada gelaran South East Asia Judo di Sungapura di tahun 1999, peraih Medali Perak pada SEA Games 2007, dan peraih Medali Emas pada Pekan Olah Raga (PON) 2008. Selain itu, Joe Taslim merupakan anggota Tim Nasional Judo Indonesia sejak 1997 hingga 2009.

Peralihan Joe Taslim ke dunia seni peran membuahkan prestasi yang tak kalah mentereng dibandingkan dengan perannya sebagai olahragawan Judo sebelumnya.

Sejak Joe Taslim membintangi The Raid: Redemption pada 2010, cahayanya kebintangannya terus bersinar. Film bergenre action ini kemudian disusul oleh film garapan HBO bergenre horor: Dead Mine, pada 2012. Karier Joe Taslim terus menanjak seiring tawaran untuk bermain dalam serial Fast and Furious. Maka, di tahun 2013, Joe Taslim resmi beradu akting dengan aktor kawakan semacam Vin Diesel, mendiang Paul Walker, dan lain-lain, dalam Fast and Furious 6.

Yang terbaru, pada 2021 ini, Joe Taslim memerankan Sub Zero, tokoh antagonis utama dalam film yang diadaptasi dari game dengan judul yang sama dengan judul filmnya: Mortal Kombat. Sebelumnya, pada 2020 Joe Taslim memainkan karakter Gurutai: tokoh antagonis dalam film Korea, The Swordsman. Dan, pada 2018 Joe Taslim bermain untuk The Night Comes for Us, yang lagi-lagi berperan sebagai tokoh antagonis bernama Ito: seorang pembunuh bayaran dari geng Triad.

Dari berbagai peran yang dijalani Joe Taslim, terlihat bahwa dia merupakan aktor dengan talenta yang mumpuni. Joe Taslim dapat memerankan beragam karakter dengan sempurna.

 

2. Iko Uwais

Terlahir dengan nama yang sama dengan tokoh legendaris dalam hikayat manusia-manusia suci, Uwais Qorny lebih dikenal sebagai Iko Uwais. Seperti halnya dengan Joe Taslim, Iko Uwais juga berperawakan gagah dan berwajah rupawan.

Namun, di balik wajah rupawan dan kegagahan itu, Iko Uwais juga menyimpan talenta akting yang ciamik. Dia dikenal sebagai aktor yang mewakili tradisi seni bela diri Indonesia. Lewat aksi-aksinya, orang tahu bahwa gerakan-gerakan aktraktif Iko dalam beragam film yang dibintanginya merupakan gerakan silat, tardisi bela diri tradisional khas Indonesia.

Iko Uwais merupakan orang Betawi tulen yang mewarisi kekayaan seni bela diri daerah yang dulunya dikenal masuk dalam kawasan Batavia ini. Dalam diri Iko mengalir tokoh si Pitung yang legendaris itu. Seja usia yang sangat belia, Iko Uwais sudah menerjuni pencak silat. Maka, tidak mengherankan manakala kepiawaian Iko dalam memeragakan gerakan-gerakan silat terbilang mumpuni. Iko pun memoles prestasi membanggakan, baik sebagai olahragawan maupun sebagai aktor.

Sebagai olahragawan, Iko Uwais tercatat pernah meraih peringkat ketiga dalam kejuaraan pencak silat tingkat DKI Jakarta pada 2003. Dua tahun kemudian, pada 2005, Iko menjadi yang terbaik dalam kategori peragaan/demonstrasi Kejuaraan Silat Nasional. Talenta Iko membawanya berkeliling ke banyak negara, antara lain; Kamboja, Laos, Rusia, Inggris, dan Prancis.

Dalam bidang seni peran, Iko memulai karir dalam film Merantau pada 2009. Dalam film besutan Gareth Ivans Ini Iko memerankan tokoh muda asal Minangkabau bernama Yuda yang hidup dalam pengapnya dunia perantauan di Jakarta.

Keberhasilan karakter Yuda dalam film tersebut membawa Iko Uwais melangkah lebih jauh bersama sutradara Gareth Ivans. Dia kemudian ditunjuk memerankan karakter utama, Rama, dalam serial The Raid (The Raid: Redemption pada 2011 dan The Raid: Berandal pada 2014). Oleh banyak kritikus, film ini dianggap sebagai film laga terbaik setelah beberapa tahun absen. Kabarnya, The Raid akan dilanjutkan hingga seri ketiga, namun Gareth Ivans belum memastikan kapan akan digarap.

Keberhasilan Iko dalam The Raid memikat sutradara J.J Abrams untuk memasukkan Iko ke dalam serial fiksi ilmiah Star Wars: The Force Awakens, pada 2015. Selanjutnya, Iko bermain untuk film Headshot di tahun 2016, Beyond Skyline pada 2017, The Night Comes for Us (2018), Mile 22 (2018), Triple Threats (2019), dan Snake Eyes (2021).

Di antara semua filmografi Iko, Snake Eyes dapat dikatakan sebagai puncak pencapaian. Tak mudah mendapatkan porsi peran dalam film ini, mengingat bahwa film tersebut termasuk list buruan para penggila film. Apalagi, dalam film ini Iko berperan sebagai salah satu tokoh pendukung kunci, Hard Master.

 

3. Yayan Ruhian

Nama lain yang tak kalah memukau dengan dua nama sebelumnya adalah Yayan Ruhian. Yayan Ruhian dilahirkan di Tasikmalaya pada 19 Oktober 1968. Yayan adalah pesilat dari perguruan Pencak Silat Tenaga Dasar (PSTD). Yayan aktif dalam perguruan ini sejak usia yang sangat belia, 13 tahun.

Keterlibatan Yayan dalam film Merantau dan The Raid membuat reputasinya terdengar hingga ke negerinya para Yakuza. Maka, sutradara Takashi Miike merekrut Yayan untuk terlibat dalam film Yakuza Apocalyose. Dan bersama Iko Uwais, Yayan pun turut membintangi Star Wars 7 dan Beyond Skyline.

Yang paling mengagumkan adalah keterlibatan Yayan dalam serial John Wick: salah satu film paling brutal yang rilisnya selalu masuk waiting list para penggila film. Yayan terlibat dalam serial ketiganya. Tak tanggung-tanggung, dalam film ini Yayan memerankan tokoh pemburu utama John Wick. Maka, pada John Wick 3 kita dipertontokan kebolehan Yayan dalam bertarung menggunakan jurus-jurus silat melawan pembunuh bayaran yang amat kuat bernama John Wick.

Berkat keteranpilannya, nama Yayan makin berkibar di Holywood, dan itu akan menarik minat para sutradara berkelas untuk merekrutnya.

aktor laga indonesia holywood sinema

Related Post

Leave a reply